Kantor Desa Burangkeng Segera PindahÂ

Kantor Desa Burangkeng Segera PindahÂ

BEKASI - Mayoritas peserta musyawarah desa (musdes) Burangkeng menyetujui usulan lahan tambahan ruislag tanah kas desa (TKD) Burangkeng akibat proyek Tol Jakarta-Cikampek II. Tim penaksir dan Tim Penilai memberi harga Rp9 miliar untuk TKD Burangkeng yang terdapat kantor desa dan sejumlah bangunan lain seperti ruang serbaguna, musala, dan juga kantor puskesmas pembantu. Sekretaris Desa Burangkeng, Ali Gunawan, menjelaskan ada selisih anggaran dari nilai TKD Burangkeng seluas sekira 2.800 meter sebesar Rp9 miliar. Lahan ruislag yang nantinya akan menjadi lokasi kantor desa yang baru sebesar sekitar Rp7,6 miliar sekira 3.200 meter persegi. "Sudah terpakai kurang-lebih Rp. 7,6 miliar dan Rp. 1,4 miliar itu berasal dari duit pembayaran tanah, harus dibelikan tanah lagi. Prosesnya usulan melalui musdes," tutur Ali kepada wartawan, Rabu, (14/9). Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Burangkeng mengundang pemerintah desa dan juga sejumlah tokoh masyarakat atas usulan lahan tambahan pengganti TKD seluas 600-an meter persegi tersebut. "Lokasinya sudah ada, jaraknya tidak terlalu jauh dengan lokasi pertama. Kurang-lebih 100 meter dengan luas 568 meter persegi," kata dia. Peserta musyawarah setuju atas usulan lokasi itu. Selanjutnya, kata Ali, Pemdes Burangkeng akan bersurat kepada Pemprov Jabar bahwa telah melaksanakan musdes lokasi lahan tambahan ruislag. "Kita bikin berita acara dan lengkapi dokumen berikut surat tanah kita laporkan kepada PPK (pejabat pembuat komitmen) Kementerian PUPR terkait tol Jakarta-Cikampek II. Selanjutnya kita minta diapraisal," ucapnya. Ali menjelaskan nilai sebesar Rp9 miliar atas TKD Burangkeng tersebut harus dibelikan tanah juga dan harus terpakai semua. Apabila ada sisa 1,4 miliar, maka lokasi pertama belum bisa dibayarkan juga. Ia berharap proses ruislag tersebut dapat berjalan lancar ke depannya. (Dim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: